Salah satu korban bernama Rudiono warga RT 1 RW 11 Desa Klapagading yang rumahnya tertimpa pohon kelapa mengaku kaget dengan kejadian yang begitu cepat.
Saat dirinya sedang nongkrong di tetangga, dirinya mendengar suara gedubrak. Namun tidak curiga kalau ternyata rumah bagian belakang sudah hancur berantakan. Rudi baru sadar ketika tetangga sebelah yang juga terkena dampak pohon tumbang memberitahu.
" Saat itu saya lagi nongkrong disebelah, tiba tiba kok hujan gede banget disertai angin kencang, tidak tahunya saya dikabari sebelah rumah saya rumahnya hancue ketimpa pohon kelapa,"jelas Rudi.
Rumah Rudi mengalami kerusakan dibagian atap, genteng dan kayu atap rumah nampak hancur. Sedangkan rumah sebelahnya juga tak luput dari tumbangnya pohon kelapa akibat hujan disertai angin kencang.
Petugas dari Pemerintah Desa Klapagading yang dilapori warga langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Dibantu relawan dari MDMC Muhammdiyah dan warga lain langsung mengevakuasi pohon yang menimpa rumah.
Kepala Dusun Supono menerangkan saat kejadian berlangsung dirinya sedang di Kantor. Dan saat itu juga langsung melakukan kordinasi dengan beberapa pihak untuk secepatnya mengatasi musibah tersebut.
"Tadi saya dan perangkat lain sedang dikantor saat hujan deras dan angin kencang, dan begitu mendengar laporan warga, kami langsung berupaya menanganinya,"katanya.
Ditambahkan Supono, di desanya ada yang mampu mengatasi dengan cara memotong pohon dengan gergaji mesin. Hal ini untuk mencegah hujan susulan agar tidak bocor rumah yang tertimpa pohon tersebut.
"Ada warga disini yang langsung cepat dimintai tolong, jadi kami ambil inisiatif untuk mengevakuasi,"jekasnya.
Seperti diberitakan beberapa tahun lalu, di Daerah Desa Klapagading, Wangon, Banyumas memang sering terjadi hujan kencang disertai angin kencang.
Bahkan pada tahun 2018 pernah terjadi angin puting beliung yang cukup dahsyat dan menghancurkan beberapa rumah dan tempat ibadah karena tumbangnya beberapa pohon disekitar.***